Dirjen PKTN Kementerian Perdagangan memandang SNI melindungi UMKM, namun mekanisme pendaftaran SNI setahun sekali per produk dinilai memberatkan UMKM dan menurutnya ini kewenangan BSN. Standar Nasional Indonesia bukan membatasi usaha lokal apalagi dibilang mahal dan berbelit-belit. Justru, SNI itu melindungi UMKM dari serbuan barang asing tanpa standar dan merusak. Soal ribet dan mahal SNI itu kan sudah dimudahkan dalam sistem elektronik, dan langsung urus sendiri. Jangan pakai calo, yang menyebabkan high cost (biaya tinggi). Kendati begitu, diakuinya, mekanisme pendaftaran SNI setahun sekali per produk sangat memberatkan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dikarenakan modal yang pas-pasan sehingga mengurangi kreatifitas & inovasi pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya.
No. Panggil | - |
Penerbit | Badan Standardisasi Nasional : Jakarta., 2020 |
Deskripsi Fisik | 77 Hal. |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | NONE |
Tipe Isi | - |
Tipe Media | - |
Tipe Pembawa | - |
Edisi | - |
Subyek | - |
Info Detil Spesifik | - |
Pernyataan Tanggungjawab | - |
Tidak ada salinan data
© 2019 Perpustakaan BSN. All Rights Reserved.
Powered by SLiMS.