TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -8 Oktober 2013
Indonesia menjadi salah satu negara yang paling rawan terjadinya bencana yakni ancaman bahaya tsunami, tanah longsor, dan gunung berapi. Berdasarkan data Badan PBB untuk Strategi Internasional Pengurangan Risiko Bencana (UN-ISDR), dalam rentang waktu sepuluh tahun terakhir terdapat lebih dari enam ribu kejadian bencana di tanah air.
"Paradigma penanggulangan bencana telah mengalami pergeseran dari yang semula berorientasi penanganan ketika kejadian bencana yang bersifat kedaruratan dan pemulihan, menjadi penanggulangan sejak dini melalui upaya integrasi pengurangan risiko bencana (PRB)," kata Tomy Hendrajati, Deputi Humas dan Sumberdaya Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) kepada Tribunnews, Senin (7/10/2013).
Dalam rangka mengedukasi, sosialisasi kearifan lokal praktek PRB yang baik di Indonesia, PKPU juga berencana akan meluncurkan buku Alam Takambang Jadi Guru: Merajut Kearifan Lokal dalam Penanggulangan Bencana di Sumatera pada puncak Peringatan Bulan PRB di Aula Perpustakaan Universitas Mataram, NTB, Selasa (8/10/2013) hari ini.
Rencananya, buku akan diluncurkan Dody Ruswandi, Deputi 1 BNPB Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan dan dihadiri oleh perwakilan dari UNDP, Islamic Relief Indonesia (IRI), Platform Nasional (Planas) PRB, perwakilan BPBD seluruh Indonesia, lembaga donor (sektor privat), akademisi, dan perwakilan Forum PRB Daerah seluruh Indonesia.
"Buku praktek PRB ini merupakan refleksi pengalaman PKPU mendampingi komunitas dan sekolah di tiga daerah rawan bencana di wilayah Sumatera, yaitu di Kota Bengkulu, Kabupaten Solok (Provinsi Sumatera Barat), dan Kabupaten Aceh Besar (Provinsi NAD)," kata Tomy.
Sepanjang tahun 2009-2011, PKPU mendapat kepercayaaan dari UNDP untuk menjalankan dua pilot project Safer Communities-Disaster Risk Reduction (SCDRR) di Kota Bengkulu dan Kabupaten Solok. Setahun kemudian, komunitas sekolah di Provinsi NAD menjadi binaan PKPU melalui program School Based Disaster Risk Reduction (SBDRR) kerjasama dengan Islamic Relief Indonesia (IRI).
"Dari awal semangat yang diangkat dalam kisah pelaksanaan program yang dilakukan adalah komunitas masih dan akan memiliki kapasitas untuk dapat menghadapi bencana," kata Victor Rembeth, Manajer Disaster Resource Partnership (DRP).
Dalam buku ini bukan hanya sekedar exit strategy yang dilakukan setelah program berakhir, tetapi lebih kepada sustainability strategy yang membuat masyarakat memiliki, melanjutkan dan kemudian mengembangkan kapasitasnya dalam konteks kerentanan dan bahaya yang dimilikinya.
© 2019 Perpustakaan BSN. All Rights Reserved.
Powered by SLiMS.