Sebagian besar anak muda Jakarta lebih memilih menghabiskan akhir pekannya di mal atau kafe ketimbang pergi ke gedung olahraga. Sejumlah fasilitasdi mal dan kafe seperti tersedianya fasilitas hotspot gratis lebih menarik keinginan untuk datang.
Para remaja yang sudah mengenal teknologi sejak usia dini pun tidak akan menyia-nyiakan kesempatan tersebut. “Tidak mahal kok. Cuma keluar Rp 20 ribu setiap orang sudah bisa ngumpul. Nikmati chatting, facebook gratisan karena ada hotspot,” kata Pengamat sosial dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Syarif Hidayat kepada detikcom Kamis (17/10) kemarin.
Semestinta menurut dia, setiap pengelola gelanggang olahraga atau GOR di Jakarta harus bisa menyesuaikan perkembangan. Tidak ada salahnya menyediakan fasilitas hotspot gratis dan kafe yang nyaman dengan harga terjangkau.
Tak hanya GOR, dia juga menyarankan tempat umum lainnya seperti perpustakaan daerah juga menyediakan fasilitas hotspot gratis. Selama ini usai jam pelajaran, banyak anak sekolah nongkrong di mal atau jalanan.
Fenomena ini menurut dia bukan karena mahalnya tarif sewa GOR, melainkan akibat belum adanya keinginan para remaja di Jakarta untuk melakukan kegiatan yang positif.
Syarif menyarankan agar sejak usia dini seperti usia sekolah dasar, setiap anak ditanamkan perilaku positif untuk perkembangan hobinya di bidang olahraga. Sekolah dan orangtua pun secara bersama bisa mengarahkan hal ini.
Namun, sekarang cenderung terbalik karena anak-anak lebih sering menyukai permainan teknologi. Tidak heran menurut dia kalau anak-anak sekarang lebih memilih pergi ke mal dibandingkan ke GOR ataupun perpustakaan.
Sumber:http://news.detik.com/read/2013/10/18/165146/2389556/10/remaja-ibu-kota-pilih-ke-mal-ketimbang-gor
© 2019 Perpustakaan BSN. All Rights Reserved.
Powered by SLiMS.