Manado - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara mengusulkan pengadaan dua perpustakaan terapung untuk melayani masyarakat di daerah perbatasan dan kepulauan. Kepala Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Sulawesi Utara, Maxi Gagola, Selasa (7/8), mengatakan, pihaknya telah mengajukan ke Badan Perpustakaan Nasional terkait pengadaan dua kapal untuk perpustakaan terapung.
“Perpustakaan ini akan melayani wilayah perbatasan dan pulau-pulau di Kabupaten Sangihe serta Kabupaten Talaud,” kata Gagola. Ia mengatakan usulan tersebut masih menemui kendala karena harus ada pernyataan dari pemerintah kabupaten terkait dengan perpusataan tersebut. Pemerintah kabupaten perlu memberikan pernyataan terkait kesiapan anggaran atau biaya pemeliharaan kapal yang menjadi perpustakaan terapung itu. “Sedikitnya dalam setahun dibutuhkan anggaran sekitar Rp300 juta untuk ‘maintenance’,” katanya.
Perpustakaan itu, kata Gagola, penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta menambah wawasan pengetahuan, kebangsaan, nasionalisme kepada masyarakat di wilayah itu. Ia mengatakan, di perpustakaan tersebut nantinya ada koleksi buku-buku tentang kewarganegaran untuk menanamkan rasa nasionalisme, serta buku lainnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan potensi wilayah.
“Misalnya buku yang berkaitan dengan pemanfaatan atau pengelolaan hasil pertanian, kelautan dan perikanan,” katanya. Menurut Gagola, pengadaan perpustakaan terapung tersebut sesuai amanat dari Undang-Undang (UU) Nomor 43/2007 tentang Perpustakaan. “Pada pasal 5 disebutkan pengembangan perpustakaan sampai ke kepulauan dan pulau-pulau terpencil di perbatasan,” katanya. (dan)
Sumber : http://beritamanado.com/politik-pemerintahan/gagola-usulkan-perpustakaan-terapung-di-sangihe-dan-talaud/115503/
© 2019 Perpustakaan BSN. All Rights Reserved.
Powered by SLiMS.