Ada banyak metode diet yang dilakukan untuk menurunkan berat badan. Seperti namanya, diet buah adalah metode diet yang dilakukan dengan hanya mengonsumsi berbagai buah-buahan selama kurun waktu tertentu.
Dalam melakukan diet buah, jenis buah yang biasanya diutamakan adalah buah yang bisa membuat kenyang lebih lama, seperti alpukat, apel, pir, dan pisang. Buah-buahan rendah gula, seperti keluarga beri (stroberi, raspberry, blackberry), semangka, dan kiwi juga menjadi pilihan yang baik untuk bantu menurunkan berat badan. Namun, bolehkah diet buah saat puasa dilakukan? Informasi selengkapnya baca di sini!
Mengenal Diet Buah
Saat melakukan diet buah, kamu hanya diperbolehkan mengonsumsi buah. Pun, kamu juga dianjurkan untuk minum banyak air putih setiap hari dan menghindari minum teh, kopi, dan minuman berperisa lainnya. Secara umum, mengonsumsi banyak buah-buahan dapat membawa segudang manfaat kesehatan bagi tubuh, antara lain:
Diet buah dilakukan untuk menurunkan berat badan, pasalnya serat buah mampu membuat kenyang lebih lama. Dengan begitu, kamu pun cenderung akan makan lebih sedikit dalam sehari. Makan semangkuk stroberi akan membuat kenyang lebih lama daripada makan semangkuk daging cincang.
Diet Buah saat Puasa Belum Tentu Sehat
Pada dasarnya, makan buah untuk diet tidak dilarang. Memperbanyak asupan buah segar juga sudah terbukti manfaatnya untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan. Namun, hal yang harus diperhatikan adalah porsinya. Sebab, buah-buahan tetap mengandung kalori dan gula, meskipun terbilang rendah.
Terlalu banyak mengonsumsi gula dalam waktu singkat dapat menyebabkan kadar gula darah melonjak drastis, apalagi setelah berpuasa seharian. Peningkatan kadar gula darah tidak baik untuk kesehatan tubuh dalam jangka panjang. Dengan kata lain, diet dengan buah saja dapat meningkatkan risiko diabetes. Meski memang sangat kecil kemungkinannya terkena diabetes hanya dari makan buah, tetap perlu memperhatikan risiko ini.
Di sisi lain, cara diet buah dinilai tidak begitu ideal karena tidak memperhatikan variasi gizi. Apalagi saat sedang berpuasa kamu membutuhkan asupan makanan yang seimbang. Memang, buah diperkaya oleh ragam vitamin dan mineral yang penting bagi tubuh. Sayangnya, buah-buahan minim kandungan protein. Buah-buahan juga tidak mengandung asam lemak esensial serta asam amino yang diperlukan oleh tubuh sebanyak yang ditemukan pada daging, kacang, serta biji-bijian.
Maka, bukan tidak mungkin tubuh mengalami kekurangan zat gizi tertentu jika menjalani diet buah. Kekurangan protein, misalnya, akan membuat jaringan otot melemah. Asupan kalsium yang tidak memadai dapat meningkatkan risiko penyakit tulang, seperti osteoporosis.
ekurangan zat besi membuatmu lebih rentan mengalami letih, lemah, dan lesu akibat anemia. Terlalu banyak mengonsumsi buah juga dapat menyebabkan pencernaan bermasalah, mulai dari perut kembung, begah, kram, buang gas terus-menerus, hingga diare. Terlebih jika dilakukan saat minggu-minggu awal puasa, ketika tubuh dan sistem pencernaan sedang beradaptasi dengan perubahan pola makan saat puasa.
Jadi bolehkah diet buah dilakukan saat puasa? Sebaiknya tidak. Kamu butuh energi dan nutrisi dari makanan lain supaya bisa menjalani puasa yang berkualitas. Jadikan buah sebagai makanan pendamping saat puasa supaya tubuh tidak mengalami dehidrasi.
Sumber: https://www.halodoc.com/artikel/amankah-menjalani-diet-buah-saat-puasa
© 2019 Perpustakaan BSN. All Rights Reserved.
Powered by SLiMS.