Semakin tingginya kasus Covid-19 membuat banyak orang berburu obat yang diklaim bisa mengobati atau meringankan gejala. Epidemiolog Pandu Riono mengimbau masyarakat tak sembarang mengobati diri.
"Janganlah mengobati sendiri dengan antibiotik. Jangan mengonsumsi steroid, dapat kena jamur hitam. Jangan mengonsumsi obat keras tanpa pengawasan dokter. Obat keras harus diatur ketat karena membahayakan dan mengancam keselamatan," cuit Pandu
Seperti banyak diketahui, kasus jamur hitam semakin memperburuk keadaan Covid-19 di India. Infeksi jamur hitam menambah jumlah kasus Covid-19 di negara tersebut.
Melansir dari bbc.com, sekitar 12.000 kasus kondisi yang dikenal sebagai jamur hitam telah dilaporkan di India. Sebagian besar adalah pasien yang baru dinyatakan pulih dari Covid-19. Infeksi berat tersebut memiliki tingkat kematian sekitar 50 persen.
Sebelumnya, marak orang berebut produk susu kaleng dan Ivermectin, yang diklaim bisa menjadi obat Covid-19. Maraknya fenomena ini bahkan mendapat sorotan dari dokter asal Amerika Serikat, Faheem Younus. "Susu ini, atau vitamin, atau Ivermectin tidak memiliki peran dalam pengobatan Covid,” cuitnya melalui akun Twitter @FaheemYounus.
Dalam cuitan lain, Faheem juga memberikan tips kepada masyarakat Indonesia terkait hal itu. “Bagaimana agar tetap aman? Pakai masker KN95. Jangan berjabat tangan. Hindari pertemuan dalam ruangan dengan ppl. Jika harus hadir, buka jendela, cuci tangan, dan kurangi durasi paparan. Dapatkan vaksinasi,” tambahnya.
Juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi, juga berpesan agar masyarakat yang isolasi mandiri tidak melakukan pengobatan sendiri. "Untuk yang isoman lakukan koordinasi dengan satgas untuk mendapatkan pengobatan dari puskesmas," jelasnya.
Sumber: https://gaya.tempo.co/read/1479714/bahaya-sok-tahu-obati-sendiri-covid-19/full&view=ok
© 2019 Perpustakaan BSN. All Rights Reserved.
Powered by SLiMS.