Saat Iduladha, makan daging kurban bersama sanak saudara adalah momen yang ditunggu. Akan tetapi, daging kurban yang biasanya terdiri dari daging sapi dan kambing itu rentan memicu kenaikan kolesterol dan tekanan darah. Karena itulah, Anda perlu pintar-pintar mencari cara agar tetap aman mengonsumsi daging kurban.
Sebenarnya, daging sapi dan kambing sama-sama mengandung banyak nutrisi. Misalnya, protein yang berperan dalam pembentukan otot dan fungsi otak; serta zat besi yang memiliki fungsi pembentukan sel darah merah di dalam tubuh.
Namun, jika Anda salah dalam mengelola dan mengonsumsinya secara berlebihan, nutrisi yang terkandung di dalam kedua daging ini akan menumpuk dan tidak diserap dalam tubuh. Akibatnya, jika terjadi terus-menerus, dapat memicu timbulnya penyakit.
Jika biasanya daging kurban dimasak dengan cara digulai atau dijadikan semur, dr. Nadia Octavia dari KlikDokter lebih menyarankan Anda memasaknya dengan cara dipanggang. Selain itu, pangganglah daging kurban dengan menggunakan kompor atau oven, bukan arang panas.
“Daging yang dipanggang di atas arang dengan temperatur tinggi dapat menjadi gosong dan hitam. Makanan yang gosong itu akan menimbulkan zat karsinogenik atau berpotensi menimbulkan risiko kanker, yang berbahaya bagi kesehatan,” kata dr. Nadia.
Selain itu, singkirkan juga lemak yang terlihat pada daging sebelum Anda menaruhnya di atas pemanggang. Panggang daging dengan potongan kecil agar lebih cepat matang dan mengurangi waktu proses memasak.
Pisahkan juga alat memasak seperti pisau dan talenan yang digunakan daging dengan yang digunakan untuk makanan lainnya. Hal ini berguna untuk mencegah kuman dan bakteri dari daging mentah, berpindah ke alat makan yang Anda gunakan untuk menyantap daging kurban yang sudah diolah.
Jika ada daging sisa (terutama daging cincang), letakkan di dalam freezer dengan suhu kurang dari 4 derajat Celsius. Jangan lupa juga untuk menyimpan daging yang belum digunakan di tempat yang tertutup. Yang terakhir, pisahkan makanan yang masih mentah dengan makanan siap saji saat penyimpanan.
Selain cara-cara tadi, pastikan juga Anda sudah mencuci bersih daging yang akan dimasak. Sebelum memasak atau menyimpan daging kurban, cuci terlebih dahulu daging hingga bersih dengan air mengalir agar tidak terkontaminasi kuman. Jika daging tidak langsung diolah, pastikan daging sudah kering sebelum disimpan di dalam freezer.
Selain mengolah dengan benar, Anda juga perlu mengetahui cara mengonsumsi daging kurban secara aman dan sehat. Yang pertama, singkirkan tumpukan lemak dalam daging sapi atau kambing.
Berlebihan mengonsumsi lemak pada daging kambing dan sapi bisa menimbulkan beberapa macam penyakit, seperti kolesterol tinggi. Selain lemak, hindari bagian jeroannya, seperti usus dan limpa, terkhusus bagi penderita kolesterol tinggi dan asam urat.
“Saat mengonsumsi daging kurban, pastikan Anda juga mengimbanginya dengan asupan seperti sayur dan buah. Pilih buah-buahan yang kaya akan nutrisi dan cairan, seperti semangka, melon, dan pepaya,” ujar dr. Nadia.
Yang terakhir dan tak kalah penting, tetaplah aktif berolahraga selama minimal 30 menit per hari. Tidak perlu melakukan olahraga yang berat, Anda bisa melakukan olahraga ringan seperti berjalan santai di pagi atau sore hari, bersepeda, dan berenang.
Setelah mengetahui cara aman masak dan makan daging kurban di atas, Anda menikmati sajian Iduladha dengan tenang. Namun demikian, bukan berarti Anda bebas makan sepuasnya, ya. Tetap konsumsi daging sapi dan kambing dengan porsi wajar. Jadi, selamat merayakan hari raya Iduladha!
Sumber: https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3631165/cara-aman-masak-dan-makan-daging-kurban-saat-idul-adha
© 2019 Perpustakaan BSN. All Rights Reserved.
Powered by SLiMS.