Berita

Menu ini memuat perkembangan kabar dan informasi terkini tentang Perpustakaan Badan Standardisasi Nasional, ditulis untuk disampaikan kepada para pengunjung dan masyarakat umum

Sejarah Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Bekas Rumah Konsulat Inggris hingga Laksamana Jepang

Admin Nihayati —
  906

Museum Perumusan Naskah Proklamasi terletak di Jalan Imam Bonjol 1, Kecamatan Menteng, Kota Jakarta Pusat. Bangunan ini merupakan salah satu dari empat rumah tinggal besar di sekitar Taman Surapati yang dirancang oleh arsitek yang sama, yaitu Johan Frederik Lodewijk Blankenberg.

Rumah ini merupakan salah satu bangunan yang berada di daerah yang dirancang sebagai kota taman garden city pertama di Indonesia oleh Belanda tahun 1910.

Sebagai kota taman, pada mulanya daerah Menteng memiliki ruang-ruang luar yang luas. Antara bangunan dan lingkungan tampak menyatu, serta tidak dibatasi dengan pagar-pagar yang tinggi.

Bangunan Museum Perumusan Naskah Proklamasi termasuk golongan villa besar, sekitar 3.914 m2. Saat ini, dalam kavling yang besar selain terdapat bangunan induk, juga terdapat bangunan penunjang yang berfungsi sebagai tempat untuk mewadahi kebutuhan ruang baru.

Bangunan ini memiliki tampilan arsitektur gaya artdeco, serta memiliki detail-detail yang menarik pada elemen-elemen bangunan seperti pada pengolahan dinding, bukaan angin, railing tangga, pintu dan jendela.

Selain itu, ciri yang menonjol adalah penggunaan atap perisai dengan sudut yang curam mulai 40º sampai dengan 45º, serta permainan garis-garis horisontal dan vertikal pada balustrade, dinding dan kolom bangunan.

Pemanfaatan gedung

Sebelum menjadi Museum, bangunan ini merupakan tempat tinggal milik Laksamana Muda Tadashi Maeda. Ia merupakan seorang perwira tinggi Angkatan Laut Kekaisaran Jepang di Hindia Belanda pada masa Perang Pasifik.

Namun jauh sebelum menjadi rumah Tadashi, gedung yang dibangun pada 1927 dipakai sebagai kediaman resmi Konsulat Kerajaan Inggris.

Saat pendudukan Jepang di Indonesia, rumah itu beralih fungsi menjadi kediaman Laksamana Tadashi Maeda sejak 1942 hingga 1945. Kemudian menjadi Rumah Duta Besar Inggris di 1961-1981. Lalu menjadi Perpustakaan Nasional di 1983.

Masa persiapan pendirian museum

Saat kontrak Rumah Duta Besar Inggris akan segera berakhir, maka pada Desember 1981 diadakanlah Rapat Koordinasi yang melibatkan pihak Departemen Dalam Negeri, Departemen Luar Negeri, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan serta Sekretariat Negara untuk membahas pengalihfungsian gedung ini.

Atas gagasan Mendikbud Prof. Dr. Nugroho Notosusanto pada 1984 gedung bekas kediaman Laksamana Muda Tadashi Maeda diusulkan menjadi museum.

Saat dilakukan kajian pendirian museum, maka untuk sementara gedung ini menjadi kantor Perpustakaan nasional selama 1 tahun sebelum gedung Perpustakaan nasional yang baru di Jalan Salemba selesai dibangun.

Kajian dilakukan oleh Tim Penelitian Kesejarahan Pendirian Museum Perumusan Nasakah Proklamasi yang terdiri dari Drs, Soetopo Soetanto, Dra, Erry Muchtar, Dra. Rini Yuliastuti, Eka Putra Bhuwana, Yudha B Tangkilisan dan Sri Endah K.

 

Tim ini dibentuk pada Oktober 1984 dengan tujuan untuk merealisasikan bangunan di Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi.

Untuk memperkuat nuansa tampilan dan kondisi rumah ini sesuai konteks peristiwa di 16 Agustus 1945, tim kajian menghubungi pihak Kedutaan Besar Jepang untuk mencari tahu keberadaan saksi pelaku yang pernah tinggal bersama Laksamana Tadashi Maeda.

Hingga pada akhirnya pada 1985 Ibu Satsuki Mishima yang saat itu bertugas sebagai Sekretaris Urusan Rumah Tangga datang ke rumah ini.

Akhirnya pada 26 Maret 1987, pengelolaan gedung ini diserahkan kepada Direktorat Permuseuman Direktorat Jendral Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.0476/1992 tanggal 24 November 1992.

Gedung yang terletak di Jalan Imam Bonjol No.1 ditetapkan sebagai Museum Perumusan Naskah Proklamasi, yaitu sebagai Unit Pelaksana Teknis di bidang Kebudayaan dibawah Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Kini Museum Perumusan Naskah Proklamasi berada dilingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berdasarakan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.47 tahun 2012 tanggal 20 Juli 2012.

© 2019 Perpustakaan BSN. All Rights Reserved.
Powered by SLiMS.