Berita

Menu ini memuat perkembangan kabar dan informasi terkini tentang Perpustakaan Badan Standardisasi Nasional, ditulis untuk disampaikan kepada para pengunjung dan masyarakat umum

Bagaimana Membesarkan Generasi Alpha?

Admin Nihayati —
  568

Kelompok ini merupakan kelompok generasi yang lahir pada tahun 2010-2025. Generasi Alpha ini bisa dikatakan cukup unik dan memiliki karakternya tersendiri, karena orang tua masa kini yang sangat akrab dengan penggunaan gadget secara tidak langsung telah memperkenalkan pula gadget kepada anak sejak dini. 

Lalu, bagaimana menjawab tantangan dalam membesarkan Generasi Alpha dengan tepat terlebih di masa pandemi ini? Menurut dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi SpA., MARS - Dokter Spesialis Anak di RSIA Bunda Jakarta untuk menjalani proses tumbuh kembang yang optimal, pada dasarnya orang tua harus bisa memberikan asuh, asih, dan asah yang baik untuk semua anak di semua generasi tanpa terkecuali. 

Hal ini disampaikan dokter yang sering disapa dengan dr. Tiwi ini dalam acara webinar pertama popok Baby Happy sebagai rangkaian CSR “Baby Happy, Keluarga Happy” jilid 2, dengan tema “Parenting Zaman Now: Optimalkan Tumbuh Kembang Generasi Alpha Sejak Kehamilan.”

Hal ini disebabkan oleh kebutuhan anak tidak akan berubah, kapan pun atau di masa apa pun anak itu lahir.

“Sebagai orang tua, kita harus mempersiapkan dan memerhatikan kebutuhan anak untuk berkembang dengan baik (asuh) dengan memerhatikan nutrisi sejak awal kehamilan, memberikan ASI eksklusif untuk pertumbuhan anak lebih baik serta memberikan vaksin sesuai jadwalnya untuk menjaga kesehatannya,” ucap dr. Tiwi,

“Selain itu, kita juga harus memberikan stimulasi (asah) yang dilakukan secara terus menerus dengan memastikan kesiapan anak, agar perkembangan otaknya bisa lebih kompleks maka kami menganjurkan agar orang tua bisa terus melatih anak untuk melakukan segala sesuatu secara mandiri dan semua hal itu tentunya dilakukan dengan kasih (asih) tanpa paksaan,” jelas dr. Tiwi.


Lebih lanjut, dr. Tiwi juga menjelaskan bahwa tiga tahun pertama perkembangan otak itu sangat efisien dan sensitif, sehingga lebih baik distimulasi dengan pembelajaran bahasa serta interaksi agar lebih optimal. 

Namun, saat ini banyak sekali orang tua yang memanfaatkan gadget dalam perkembangan anak padahal sesungguh hal itu sangat tidak direkomendasikan karena akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan si kecil.

“Kami melihat karakter orang tua masa kini yang akrab dengan penggunaan electronic device bersama si kecil harus menyadari bahwa pada periode dini usia 0 - 2 tahun, anak bukan hanya cukup didisiplinkan dengan screen time, tapi memang tidak diperkenankan menggunakan gadget sama sekali. Kecuali, apabila setelah dua tahun perkembangannya bagus, seperti sudah lancar berbicara, beraktivitas, mungkin bisa dilatih dengan hanya membolehkan akses menonton TV selama satu jam saja,” ucap dr. Tiwi.

“Gadget harus dihindari sejak dini bukan karena radiasinya, namun gadget bisa merusak perkembangan otak anak karena si kecil akan menjadi lebih tertarik dengan cahaya sehingga bisa mengakibatkan hiperaktif dan kesulitan berbicara, apalagi jika diajak berinteraksi. Ini yang harus menjadi perhatian utama bagi para orang tua, termasuk hindari bermain gadget saat hendak tidur, hal itu bisa membuat gangguan tidur terutama pada anak karena tingginya paparan cahaya di sekitarnya,” tambah dr. Tiwi. 

Untuk itu, interaksi antara orang tua dan anak sangat penting untuk pola pengasuhan anak sejak dini serta perkembangan kestabilan emosi anak. Dengan demikian, anak bisa lebih bertumbuh dan berkembang dengan optimal tanpa tergantung oleh teknologi. 
(TIN)

Sumber : https://www.medcom.id/gaya/family/8KyjM6vN-bagaimana-membesarkan-generasi-alpha

© 2019 Perpustakaan BSN. All Rights Reserved.
Powered by SLiMS.