Berita

Menu ini memuat perkembangan kabar dan informasi terkini tentang Perpustakaan Badan Standardisasi Nasional, ditulis untuk disampaikan kepada para pengunjung dan masyarakat umum

Memahami Kondisi Mental di Masa Pandemi Agar Tetap Produktif

Admin Diandra Nessia Alisty —
  448

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, menunjukkan terdapat lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami masalah mental emosional. Sementara, lebih dari 12 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami depresi.

Saat ini, prevalensinya di Indonesia meningkat tajam, yaitu 1 dari 5 orang atau 20 persen dari populasi berisiko mengalami masalah kesehatan mental. Artinya masalah kesehatan mental bisa terjadi pada siapa saja, termasuk anak muda.

Menurut Jenyffer, M.Psi, Psikolog Klinis, situasi pandemi covid-19 membuat milenial sangat rentan mengalami gangguan kesehatan mental seperti depresi dan ansietas. Situasi pandemi membuat mereka sering kali merasa diabaikan, terbatasnya ruang untuk mengekspresikan diri dan bersosialisasi.

“Adapun yang dapat dilakukan anak muda agar kuat mental selama pandemi menurut Jennyfer adalah dengan melihat rasa cemas sebagai alat bantu untuk mengambil tindakan agar tetap bisa berkembang dalam situasi sulit,” jelasnya dalam acara Webinar Series Good Doctor dan LSPR.   

Jenyffer juga menegaskan bahwa pandemi adalah hal yang tidak bisa kita kontrol. Mau tidak mau, yang bisa dilakukan adalah memulai dengan penerimaan.

"Menyadari perasaan diri saja dulu karena itu suatu hal yang tidak bisa dikontrol, maka kita lakukan hal-hal yang bisa kita kontrol,” jelas Jenyffer.

“Pandemi ini sudah terjadi, lalu apa yang bisa kita lakukan? Menyadari segala perasaan yang sudah terjadi, yang mungkin kamu alami dan kamu rasakan. Kemudian baru masuk ke adaptasi. Manusia itu adalah makhluk yang sangat mementingkan survive. Kita di dunia ini hidup untuk survive. Ketika ada pandemi seperti ini, kita pasti akan memutar otak gimana caranya agar kita bisa survive,” tutur Jenyffer.

Untuk adaptasi sendiri kita belajar bagaimana mengatasi kondisi baru akibat pandemi ini. Jadi kita mencoba bagaimana agar kita bisa survive dalam kondisi seperti ini dan tidak terus-menerus terpuruk.

"Setelah kita mencari cara untuk survive, baru yang kita lakukan adalah implementasi. Kita membuat planning-planning baru untuk menyesuaikan kondisi sekarang,” tutup Jenyffer.


Sumber: https://www.medcom.id/gaya/fitness-health/xkEXWjZb-memahami-kondisi-mental-di-masa-pandemi-agar-tetap-produktif

© 2019 Perpustakaan BSN. All Rights Reserved.
Powered by SLiMS.