Fungsi dasar mainan adalah membuat waktu bermain lebih menyenangkan. Dengan memberikan mainan edukatif maka akan membantu anak mengembangkan kemampuan dasar mereka seperti pemikiran kognitif, sensorik, motorik dan kreativitas mereka.
Namun, tak sedikit orang tua yang mengalami kesulitan memilih mainan yang tepat untuk anak-anak mereka. Febiana Pratomo, M.Psi, Psikolog Klinis Anak dari Rumah Dandelion menjelaskan, perlunya perhatian orang tua dalam memilih mainan yang tepat untuk anak.
"Memilih mainan yang tepat dapat memberikan anak beragam manfaat untuk tumbuh kembang mereka. Seperti pemikiran kognitif, saran sensorik, saraf motorik kasar dan halus, serta mengasah kreativitas anak. Dengan kegiatan bermain bersama anak, hubungan orang tua dan anak pun semakin lekat," ujar Febi.
Hal ini sesuai dengan tagline Never Ending Fun sebagai tema, Kidz Station kerap terus menemani anak Indonesia dalam berkreasi dan menstimulasi keterampilan lainnya melalui mainan. Melalui perjalanannya ke 22 tahun, ini adalah perjalanan yang panjang untuk Kidz Station menemani setiap momen kegembiraan dan meninggalkan memori berkesan untuk keluarga Indonesia.
"Kidz Station memberikan pengalaman bermain yang tak terhingga, tidak hanya untuk anak kecil tetapi juga untuk para orang tua. Melalui berbagai banyak pilihan produk untuk anak termasuk mainan dan kebutuhan sekolah, Kidz Station adalah tempat yang tepat untuk anak-anak mengasah semua keahliannya termasuk juga kreativitas tanpa batas dan juga bakatnya," ujar Yoke Latif, Senior General Manager Kidz Station.
Sementara itu mainan juga bisa meningkatkan perkembangan otak anak. Mengutip Klikdokter, berikut ini adalah peran mainan bagi perkembangan otak si Kecil:
1. Merangsang kemampuan bahasa
Sebuah studi yang dilakukan di Inggris pada tahun 2000 melaporkan, mainan yang tepat sesuai usia anak dapat merangsang otak anak untuk memproses dan mengekspresikan kata-kata lebih baik.
Penelitian ini dilakukan pada anak usia 1-6 tahun yang diberikan mainan untuk permainan simbolis (misalnya, diberikan balok dengan roda untuk dimainkan seolah-olah sebagai mobil), kemudian membandingkannya dengan anak yang tidak diberikan mainan. Hasilnya, skor dalam tes bahasa anak yang diberikan mainan lebih baik dibandingkan anak yang tidak diberikan mainan sama sekali.
2. Meningkatkan kemampuan matematika
Studi lain menyebutkan bahwa mainan dapat meningkatkan kemampuan anak untuk berhitung. Salah satu mainan yang dapat menjadi sarana adalah mainan balok. Semakin kompleks bangunan mainan balok yang disusun oleh anak, maka akan semakin tinggi kemampuan anak dalam bidang matematika.
Hasil studi tersebut melaporkan bahwa anak yang bermain balok (yang kompleks) saat masa kecil, memiliki kemampuan matematika jauh lebih baik dibandingkan dengan anak yang tidak bermain balok.
3. Lebih fokus dalam belajar
Mainan juga dapat meningkatkan kemampuan akademis anak di sekolah. Berdasarkan suatu studi meta analisis pada 2006, disebutkan bahwa anak usia sekolah yang bermain di jam istirahat selama 20 menit memiliki kemampuan akademis lebih baik (lebih fokus dalam memperhatikan pelajaran) dibandingkan dengan anak yang hanya berdiam di dalam kelas.
Namun, studi tersebut menyarankan agar tidak lebih dari 20 menit, karena jika berlebihan justru malah menimbulkan efek yang bertolak belakang (anak menjadi tidak fokus belajar).
Selain penting untuk perkembangan otak, stimulasi yang diberikan lewat mainan juga berguna untuk tumbuh kembang anak pada kemudian hari. Sebagai contoh, mainan yang diberikan kepada bayi. Mainan (sesuai usia bayi) dapat menstimulasi sensasi raba, penglihatan, dan pendengaran bayi.
Tak hanya itu, mainan juga dapat mengembangkan keterampilan bayi melakukan suatu hal dengan tangannya. Mainan juga berguna untuk meningkatkan koordinasi otot anak serta meningkatkan keterampilan motorik halus dan motorik kasar.
Sumber: https://www.medcom.id/gaya/family/MkMqprOk-manfaat-mainan-untuk-perkembangan-otak-anak
© 2019 Perpustakaan BSN. All Rights Reserved.
Powered by SLiMS.