Resiliensi adalah kemampuan seseorang menghadapi stres dan tekanan dalam hidup. Bagaimana cara melatih kemampuan resiliensi? Simak saran dari psikolog berikut ini!
Orang yang tetap tenang dalam menghadapi masalah punya kemampuan yang disebut dalam psikolog dengan istilah resiliensi.
Memiliki resiliensi memang tidak akan otomatis membuat masalah selesai. Tetapi, kemampuan tersebut membuat Anda mampu menghadapi masalah dan mengelola stres dengan lebih baik.
Selain itu, Anda pun lebih mungkin untuk menemukan kesenangan dalam hidup terlepas dari apa pun kondisi yang dialami.
Melansir Very Well, orang yang resilien mampu memanfaatkan keterampilan dan kekuatan untuk mengatasi masalah maupun tantangan hidup.
Berikut beberapa masalah yang mungkin membutuhkan sikap resiliensi optimal:
Tidak memiliki ketahanan diri dapat membuat seseorang kewalahan dalam mengatasi masalah. Orang-orang tersebut pun cenderung beralih ke mekanisme koping yang tidak sehat, seperti penyalahgunaan zat.
Orang-orang yang tidak memiliki ketangguhan dalam menghadapi masalah juga cenderung lambat untuk pulih dari kemunduran. Mereka pun lebih mungkin mengalami banyak tekanan psikologis, yang dapat berujung pada stres dan depresi.
Faktor yang memengaruhi resiliensi seseorang sebagian besar berasal dari dalam diri. Yang jelas, Anda dapat berusaha melatih diri menjadi lebih resilien.
Ikhsan Bella Persada, M.Psi, Psikolog mengatakan bahwa ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk melatih resiliensi. Beberapa cara yang dimaksud, antara lain:
1. Terhubung dengan Orang-Orang yang Positif
Salah satu cara untuk memiliki sifat yang tangguh dalam menghadapi masalah adalah tetap terhubung dengan orang-orang positif.
Jadi, saat Anda menghadapi tekanan, masalah, atau pemicu stres lainnya, orang-orang tersebut bisa memberikan support untuk survive.
“Dengan dukungan dari orang-orang yang positif, ketangguhan dalam diri bisa terbentuk. Karena, Anda tidak merasa sendirian dalam menghadapi tekanan yang ada,” ucap Ikhsan.
Tetapkan tujuan untuk membantu Anda melihat ke masa depan dengan penuh makna. Menetapkan tujuan atau perencanaan akan membuat Anda lebih mampu menghadapi tantangan dan masalah dalam hidup.
Dengan demikian, tujuan yang jelas membuat Anda menjadi pribadi yang lebih tangguh karena punya fokus tujuan yang harus dicapai.
Dijelaskan oleh Ikhsan, melatih diri dengan acceptance atau penerimaan atas kondisi yang terjadi dapat membuat Anda memiliki ketangguhan lebih untuk menghadapi masalah.
“Tak sedikit orang yang denial dan sulit menerima kondisi. Hal ini malah membuat diri sendiri merasa tidak berdaya, karena ada kondisi yang tidak sesuai dengan ekspektasi,” tutur Ikhsan.
Daripada terus-menerus menyalahkan diri atau kondisi, cobalah untuk menerima kesulitan dalam hidup sebagai pengalaman. Dengan demikian, Anda bisa belajar agar menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Menjaga motivasi dalam diri bisa membuat Anda lebih tegar saat menghadapi situasi berat. Anda pun lebih mungkin menyelesaikan masalah yang ada hingga tuntas.
Jangan lupa untuk merayakan hal-hal kecil yang sudah berhasil dicapai. Hal ini bertujuan agar Anda terus memiliki motivasi untuk melakukan hal positif tersebut.
“Bangun kepercayaan dan kemampuan diri (self esteem dan self efficacy). Pahami kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Dengan demikian, Anda akan lebih berani dan yakin untuk menghadapi masalah,” ungkap Ikhsan.
Ini berarti Anda mesti lebih aktif mencari tahu hal yang perlu dilakukan saat dirundung masalah. Beberapa tindakan proaktif, misalnya membuat rencana dan mengambil tindakan.
Meski butuh waktu untuk pulih dari kemunduran besar, peristiwa traumatis, atau kehilangan, ketahuilah bahwa situasi dapat membaik jika Anda mengusahakannya. Sikap semacam itu akan membuat Anda lebih resilien menghadapi tantangan apa pun.
Sumber: https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3653748/cara-melatih-resiliensi-agar-kondisi-mental-lebih-stabil
© 2019 Perpustakaan BSN. All Rights Reserved.
Powered by SLiMS.