Kehadiran internet dalam kehidupan manusia kian hari kian berkembang. Bukan hanya menjadi sarana komunikasi dan mencari informasi, internet telah bertransformasi menjadi Internet of Things (IoT) di mana semua benda terkoneksi internet.
Namun, tidak sampai situ saja. Konsep terbarukan muncul di bawah nama Internet of Everything (IoE) dengan ambisi menghubungkan manusia, data, proses, dan benda-benda dalam jaringan internet. Perlu kamu ketahui, IoE sendiri bukanlah sesuatu yang baru, melainkan konsep ini merupakan 'penyempurnaan' dari IoT.
Untuk melihat lebih jauh tentang Internet of Everything, yuk, simak ulasan selengkapnya di bawah ini!
Dari penjelasan sebelumnya, kamu sudah tahu kalau Internet of Everything merujuk kepada hubungan antara manusia, benda, data, dan proses yang menyatu dalam sebuah sistem umum yang saling terkait, yakni internet.
Konsep tersebut diusung karena seharusnya semua hal, tidak hanya sebatas perangkat elektronik saja, terkoneksi dengan internet cerdas. Dengan kata lain, kehadiran IoE menginginkan agar tercipta sebuah dunia dengan miliaran sensor ditanamkan ke berbagai perangkat, mesin, dan objek lainnya.
"Internet of Everything (IoE) menyatukan manusia, proses, data, dan hal-hal untuk membuat koneksi jaringan lebih relevan dan berharga dari sebelumnya...” - Cisco
Mungkin kamu bertanya-tanya tujuan diciptakannya IoE. Menurut Cisco, sebuah perusahaan global yang bergerak di bidang telekomunikasi sekaligus pencetus konsep tersebut, IoE diluncurkan untuk:
Internet of Everything memiliki komponen utama berupa perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan. Namun, unsur-unsur penyusunnya ada empat, yakni:
Kehadiran masyarakat berperan penting untuk memberikan informasi. Data tersebut didapat melalui situs web, aplikasi, atau perangkat terhubung yang mereka gunakan, seperti media sosial.
Kemudian, algoritme AI (Artificial Intelligence) menganalisis informasi tersebut untuk "memahami" permasalahan yang tengah dihadapi masyarakat. Setelah itu, akan diberikan konten relevan yang sesuai dengan kebutuhan mereka untuk membantu memecahkan masalah dan membuat keputusan.
Barang-barang yang ditanamkan sensor dan aktuator dapat menghasilkan informasi tentang kondisinya. Karena sudah tertanam sensor, data itu bisa dikirim ke sesama dalam jaringan.
Data mentah yang dihasilkan oleh perangkat tertentu tidak memiliki nilai. Namun, IoE memungkinkan untuk mengubahnya menjadi sangat berharga. Caranya adalah dengan terlebih dahulu menganalisis dan mengklasifikasikan data tersebut.
Proses atau tahap pengolahan memastikan bahwa informasi yang tepat dikirim ke orang yang tepat pada waktu yang tepat. Di samping itu, tujuan proses adalah untuk menjamin penggunaan Big Data sebaik mungkin.
Seperti yang telah disinggung di awal, IoE merupakan penyempurnaan dari IoT. Dalam hal ini, keduanya masih memiliki perbedaan, yakni:
Untuk lebih jelasnya, IoT merujuk kepada keterhubungan antar objek fisik yang mengirim dan menerima data, sedangkan IoE adalah istilah yang lebih luas yang mencakup banyak teknologi sekaligus manusia.
Hampir semua jenis sektor bisa menerapkan model IoE. Adapun beberapa contohnya adalah:
Adapun penciptaan Internet of Everything ditujukan untuk semakin mempermudah kehidupan manusia. Menurutmu, apakah bagus semua hal di dunia ini terhubung dengan internet?
Sumber: https://www.idntimes.com/tech/trend/fria-sumitro/5-fakta-internet-of-everything-c1c2/5
© 2019 Perpustakaan BSN. All Rights Reserved.
Powered by SLiMS.