Menu ini memuat perkembangan kabar dan informasi terkini tentang Perpustakaan Badan Standardisasi Nasional, ditulis untuk disampaikan kepada para pengunjung dan masyarakat umum
Galeri Foto Jurnalistik Antara luncurkan buku Press Photo Service
Admin —
375
Jakarta (ANTARA News) - Memperingati HUT ke-76 Kantor Berita Antara, Galeri Foto Jurnalistik Antara bekerjasama dengan Divisi Mandiri Pemberitaan Foto Antara meluncurkan buku Fotografi yang berjudul Press Photo Service (IPPHOS): Remastered Edition.
Selain peluncuran buku tersebut juga diadakan pameran 200 foto Indonesia era revolusi kemerdekaan yang diadakan mulai tanggal 6-13 Desember di Galeri Foto Jurnalistik Antara.
Buku Indonesian Press Photo Service ini berfokus kepada Mendur bersaudara yakni Alex dan Frans sebagai tokoh sentralnya. Dua fotografer ini mendirikan IPPHOS, kantor berita foto independen pertama di Indonesia pada 2 Oktober 1946. IPPHOS kemudian mendokumentasi foto-foto kemerdekaan, masa awal republik berdiri hingga kehidupan sosial masyarakat Indonesia.
Yudhi Soerjoatmodjo selaku penyusun buku Press Photo Service (IPPHOS): Remastered Edition mengatakan bahwa ada 230 ribu negatif foto yang dimiliki dari IPPHOS sementara yang terpublikasi baru sekitar satu persen saja.Tulisan dan foto-foto dalam buku ini dipilih dari arsip IPPHOS yang selama ini jarang atau belum pernah dipublikasikan. Ini menjadi upaya mengajak masyarakat untuk melihat apa yang seharusnya kita bisa lihat," kata Yudhi Soerjoatmodjo selaku penyusun buku tersebut dalam kata sambutannya di Galeri Foto Jurnalistik Antara (6/12).
"Betul bahwa foto-foto ini dibuat pada zaman revolusi, tapi pada dasarnya ini bukan cuma dokumentasi tentang peristiwa sejarah itu. Ini foto-foto tentang menjadi Indonesia dan manusia Indonesia," tambah Yudhi Soerjoatmodjo yang juga kurator Galeri Foto Jurnalistik Antara periode Januari 1994 - Desember 1999.Yudhi menambahkan untuk menyusun buku ini diperlukan waktu 15 tahun untuk mengumpulkan dokumen foto ini.
Buku berukuran 24x28 cm dengan hard cover dan terdiri dari 210 halaman ini dijual seharga Rp400 ribu untuk teks berbahasa Indonesia dan Rp500 ribu untuk teks berbahasa Inggris.
Selain itu disela-sela peluncuran buku dan pameran diadakan juga lelang untuk pengunjung yang ingin memiliki buku Press Photo Service (IPPHOS): Remastered Edition cetakan pertama. Buku cetakan pertama tersebut berhasil dilelang seharga Rp14 juta. Hasil penjualan dan lelang buku tersebut akan digunakan untuk memproduksi kembali buku sejenis dimasa yang akan datang
Pada Sabtu, 14 Desember 2013 mendatang juga akan dilakukan diskusi ”IPPHOS dan Pembentukan Citra Republik Indonesia” oleh Yudhi Soerjoatmodjo selaku penyusun buku dan Oscar Motuloh di Neo Journalism Club Antara, Pasar Baru pada pukul 15.00 WIB."Kita berhutang budi kepada fotografer karena sejarah kita diabadikan melalui foto. Pendiri maupun penerus fotografi saya berharap dapat melacak kembali keberadaan foto sejarah yang tersebar, paling tidak bisa diketahui dimana keberadaanya," kata Mutia Hatta yang juga menghadiri acara ini. (*)Editor: Tasrief Tarmizi