Isu mengenai perlindungan data pribadi pengguna internet sangat sensitif belakangan ini. Bahkan perusahaan sekelas Facebook mengalami masalah yang buruk dalam menangani masalah ini.
Tidak dapat dipungkiri banyaknya aktifitas di internet memang membutuhkan data pribadi khususnya terkait finance technology, belanja online maupun media sosial.
Ketika berbelanja online misalnya kita dihadapkan untuk mengisi data berupa nomor telepon dan alamat tempat tinggal yang seringkali terdapat kasus pencurian data.
Ketua Relawan TIK Kabupaten Ngawi Fetty Kurniawati menyampaikan sebuah materi keamanan digital berjudul ‘Aman Bermedia Digital: Jangan Asal Setujui, Ketahui Dulu Ketentuan Privasi dan Keamanannya’.
Privasi dalam internet sama saja dengan di kehidupan nyata, yakni hak yang dimiliki tiap individu untuk menentukan mana informasi yang boleh dan tidak boleh diketahui publik.
Misalnya, menutupi riwayat keluarga, menolak ekspos bagian tubuh tertentu, merahasiakan jejak medis, dan mutasi keuangan.
Sementara jenis-jenis data pribadi yaitu data pribadi umum dan spesifik. Data pribadi harus dilindungi karena itu milik kita, identitas kita di ranah digital.
Selain itu, ada potensi penyalahgunaan apabila data pribadi diumbar atau tidak diamankan.
“Langkah keamanan digital yang bisa dilakukan agar privasi tetap aman yaitu dengan mengidentifikasi aset digital yang dimiliki, melindungi aset digital, deteksi insiden terkait keamanan digital, respons insiden dengan langkah terukur, dan recovery kembali akun kita,” tuturnya dalam webinar bertemakan “Tips dan Trik Melindungi Data Pribadi” di Bontang, Kalimantan Timur, Jumat (15/7), secara daring.
Kemudian Geri Sugiran As selaku dosen TIK Stikesmi Kota Sukabumi menambahkan materi kecakapan digital berjudul ‘Keterampilan Mengolah Jejak Digital Positif’.
Jejak digital bisa berupa unggahan di media sosial, pencarian di Google, tontonan di YouTube, pembelian di loka pasar, jalur ojek daring, games online, aplikasi yang diunduh, musik yang diputar secara daring, situs web yang dikunjungi, dan sebagainya. Jejak digital positif bisa dibuat dan dirapikan, bahkan bisa disesuaikan dengan keinginan kita.
“Tujuh hal ini bisa membuat jejak digital kita positif: kenali target audiens, konten yang kuat, kuasai pengolah audio/visual, komunikasi dua arah, konsisten, dan kolaborasi. Yuk mulai dari sekarang!” imbuhnya.
Sumber: https://akurat.co/rawan-disalahgunakan-begini-cara-melindungi-data-pribadi-di-internet
© 2019 Perpustakaan BSN. All Rights Reserved.
Powered by SLiMS.