Ada banyak alasan mengapa seseorang menggunakan sosial media. Mulai dari menjalin silaturahmi, melihat konten video atau foto, hingga mendapatkan informasi terbaru. Sayangnya, pemakaian yang tidak terkendali bisa membuat kamu mengalami kecanduan media sosial.
Tak berbeda dengan jenis kecanduan obat terlarang, mengakses banyak aplikasi sosial media turut memberikan pengaruh pada otak untuk terus menggunakan media sosial secara berlebihan. Hal ini sebenarnya tidak baik karena dapat mengganggu aktivitas kamu sehari-hari.
Apa Gejala Kecanduan Media Sosial?
Menggunakan media sosial dapat menstimulasi peningkatan produksi dopamin pada otak. Dopamin merupakan hormon yang berhubungan dengan perasaan senang. Saat tubuh memberikan dopamin berlebihan, otak akan secara otomatis menganggap bahwa mengakses media sosial menjadi suatu aktivitas yang baik.
Sayangnya, kondisi ini sebenarnya tidak selamanya. Jika kamu tidak membatasi penggunaan media sosial, sudah pasti akan mengalami kecanduan media sosial. Berikut beberapa gejala seseorang dengan kondisi tersebut:
Mengecek media sosial setelah bangun tidur
Sebagian besar pecandu sosial media akan mengawali rutinitas harian dengan mengecek ponsel. Mereka akan merasa cemas jika melewatkan sesuatu pada media sosial Instagram, Twitter, atau Facebook, termasuk ketika tidur malam.
Selain itu, ponsel juga menjadi benda terakhir yang kamu pegang sebelum tidur. Bahkan, bukan tidak mungkin kamu tidur dengan menggenggam ponsel, dan segera mengecek akun sosial media kembali sesaat setelah bangun tidur esok paginya.
Online setiap saat
Tanda lain ketika kamu mengalami kecanduan media sosial adalah tidak pernah melewatkan waktu untuk online. Bahkan, saat kamu sedang berada dalam toilet, menunggu pesanan makanan, makan, hingga menunggu kendaraan umum, kamu akan selalu aktif pada akun media sosial.
Kamu tidak akan pernah merasa bosan meski telah memegang ponsel seharian, meski hanya melihat unggahan orang lain atau mengecek cerita yang orang bagikan pada status. Bagaimanapun juga, kamu akan selalu memiliki waktu untuk berdiam hanya bersama ponsel.
Selalu mengunggah apapun demi mendapat likes
Adanya tekanan besar untuk selalu memastikan kamu memperoleh foto atau konten yang sempurna untuk kamu bagi pada halaman media sosial menjadi ciri lain kecanduan media sosial.
Orang-orang dengan kecanduan ini akan selalu ingin bersaing dan membuat para pengikut akun mereka berkomentar iri dan memberikan hati sebagai bentuk suka atas unggahan tersebut. Meski kamu harus melalui proses yang panjang, asal mendapat respons dari pengguna lain, itu tidak pernah jadi hambatan.
Tidak hanya itu, kamu juga selalu memikirkan kalimat yang sempurna untuk caption unggahan foto atau status. Biasanya, seseorang yang kecanduan akan selalu berulang kali mengedit kalimat mereka dan mengunggah berulang kali sampai menemukan kalimat yang pas.
Merasa cemas saat tidak memiliki akses internet
Terakhir, kamu akan merasa sangat cemas ketika sedang berada pada lokasi yang tidak mendukung adanya jaringan internet atau WiFi. Sebab, kamu tidak bisa mengetahui perkembangan yang sedang terjadi atau melihat unggahan orang lain. Fenomena ini kemudian akrab dengan sebutan Fear of Missing Out atau FOMO.
Selain itu, kamu juga bisa merasakan beberapa kondisi berikut ketika mengalami kecanduan media sosial:
Kecanduan media sosial bisa membuat kamu merasa stres, cemas berlebihan, hingga depresi. Oleh sebab itu, sebaiknya kamu membatasi aksesnya setiap hari.
Referensi:
Penulis: dr. Rizal Fadli
Artikel ini pertama kali terbit tanggal 10 Februari 2023 pada tautan https://www.halodoc.com/artikel/kecanduan-media-sosial-bisa-menunjukkan-4-gejala-ini
© 2019 Perpustakaan BSN. All Rights Reserved.
Powered by SLiMS.