Washington (ANTARA News) - Serangan siber menjadi ancaman paling serius yang dihadapi Amerika Serikat, bahkan lebih serius dibandingkan terorisme, demikian para pakar pertahanan AS dalam jajak pendapat seperti dikutip AFP.
Hampir separuh dari para pemimpin pertahanan nasional AS atau 45,1 persen, yang menjawab jajak pendapat Defense News, mengidentifikasi perang siber sebagai bahaya terbesar AS.
Yang ditanyai dalam jajak pendapat ini adalah para pemimpin kebijakan pertahanan nasional, militer, anggota Kongres dan industri pertahanan.
Terorisme dianggap ancaman terbesar oleh para pemimpin Republik, sedangkan kubu Demokrat menganggap perubahan iklim sebagai ancaman terbesar.
Lebih dari 350 pejabat senior pertahanan turut dalam jajak pendapat akhir November itu untuk menjawab lusinan pertanyaan meliputi masalah-masalah pertahanan.
Iran dianggap ancaman paling besar di Timur Tengah (54 persen), disusul terorisme (43,3 persen), sedangkan di Asia, China dianggap sebagai ancaman terbesar (47,6 persen), disusul Korea Utara (28,8 persen), demikian AFP.
© 2019 Perpustakaan BSN. All Rights Reserved.
Powered by SLiMS.