Salemba, Jakarta—Program bantuan mobil perpustakaan keliling (MPK) milik Perpustakaan Nasional (Perpusnas) untuk dihibahkan kepada perpustakaan provinsi, kabupaten/kota merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional . Program MPK sejak tahun 2003 telah mengalami pembaruan dari segi fisik mobil maupun kapal perpustakaan keliling. Hingga tahun 2012, Perpusnas telah menggelontorkan 465 unit MPK di hampir semua perpustakaan umum yang dikelola pemerintah daerah (pemda).
Di tahun 2013, Perpusnas kembali mengucurkan 25 unit MPK dengan kapasitas 900 eksemplar buku siap layan kepada perpustakaan daerah yang terpilih sebagai wujud pengembangan perpustakaan di masyarakat, sehingga total jenderal sampai tahun 2013 sudah mencapai 490 unit.
Perpusnas mengutamakan penyaluran diberikan kepada wilayah-wilayah yang masih terbatas dalam mengakses keilmuan/pengetahuan dan jauh dari pusat kota. Seperti tahun-tahun sebelumnya, daerah yang berhak mendapat stimulan MPK haruslah memiliki kriteria tertentu, antara lain telah melaksanakan amanat UU No. 43/2007 tentang Perpustakaan dan PP No. 38 yang menyatakan bahwa perpustakaan telah menjadi urusan wajib bersama pemerintah pusat/daerah, pemda yang dibantu MPK sudah memiliki kelembagaan perpustakaan, memiliki cakupan wilayah luas, dan belum pernah mendapat stimulan serupa sebelumnya, serta sanggup memberikan pos layanan perpustakaan (minimal) 20 titik per bulannya.
“Meski demikian, Perpusnas masih mencatat sejumlah ketidaksesuaian di lapangan, seperti masalah suku cadang, hingga beralih fungsinya MPK untuk kepentingan yang lain (kaukistik),” ujar Kepala Pusat Pengembangan Minat Baca Perpusnas Muh. Syarif Bando, saat penyerahan kunci MPK kepada pemda terpilih, Salemba, (20/12). Di samping masalah klasik yang masih terjadi, yakni minimnya apresiasi pemda terhadap keberadaan perpustakaan sebagai sarana pendidikan sepanjang hayat.
Namun, Perpusnas juga menyanjung keberhasilan yang dialami Kabupaten/Kota yang telah berhasil meyakinkan pemdanya untuk memiliki Gedung Perpustakaan yang layak dan represetatif.
Di banyak tempat, budaya baca belum mendarah daging dalam keseharian. Walau kuantitas buku terus ditambah, tapi masyarakat belum tergerak memanfaatkan dengan maksimal. “Perlu sosialisasi dan promosi massif,” pesan Kepala Perpusnas Sri Sularsih. Kepala Perpusnas mengharapkan adanya MPK dan kapal perpustakaan, sebagai cara yang pro aktif masyarakat mau membaca.
Stimulan yang diberikan Perpusnas memang hanya satu unit, tapi kepedulian dan kepiawaian pemda melobi lewat pos APBD itu yang diperlukan. Jika terbukti, bukan tidak mungkin unit MPK bisa ditambah beberapa kali lipat. Tentunya dampak manfaat yang dirasakan masyarakat jauh lebih terasa dengan jumlah armada yang lebih banyak.
Berikut daerah-daerah penerima MPK tahun 2013 :
1. Lhokseumawe
2. Kab. Bener Meriah
3. Kab. Banyuasin
4. UPT Proklamator Bung Hatta
5. Kab. Pringsewu
6. Kab. Sukabumi
7. Kab. Kebumen
8. Kab. Wonogiri
9. Kab. Bondowoso
10. Kab. Sukamara
11. Kab. Sintang
12. Kab. Timur Tengah Selatan
13. Pemprov Sulawesi Utara
14. Kota Bitung
15. Kab. Sangihe
16. Kab. Minahasa Tenggara
17. Kab. Daerah Parigi Moutong
18. Kab. Majene
19. Kab. Bone
20. Kab. Enrekang
21. Kab. Halmahera Tengah
22. Kab. Lanny Jaya
23. Kab. Sarni
Sumber : http://www.pnri.go.id
© 2019 Perpustakaan BSN. All Rights Reserved.
Powered by SLiMS.