Berita

Menu ini memuat perkembangan kabar dan informasi terkini tentang Perpustakaan Badan Standardisasi Nasional, ditulis untuk disampaikan kepada para pengunjung dan masyarakat umum

Rakornas Perpusnas 2013 : Kembangkan Ide Kreatif dan Optimalisasi Layanan

Admin Admin —
  491

Semarang, Jawa Tengah—Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) memunculkan ragam kecanggihan alat komunikasi seperti smart phone, personal computer (PC) tablet yang dapat membantu masyarakat saat ini menjadi lebih mudah berkomunikasi dan memperoleh informasi tanpa terkendala batas, ruang dan waktu. Informasi berada dalam genggaman.Adanya macam tuntutan hidup dan mobilitas yang tinggi, mengakibatkan masyarakat cenderung ingin mendapatkan sesuatu dengan mudah, cepat, efisien, dan efektif.
Bagaimana dengan perpustakaan menghadapi kemajuan zaman? Perpustakaan tidak mungkin tinggal diam kalau tidak ingin ketinggalan dan ditinggal pemustaka. Walau tidak benar-benar ditinggalkan oleh pemustaka dalam arti sebenarnya. Karena itulah perpustakaan dituntut untuk berevolusi mengiringi kemajuan iptek.
“Sekarang saatnya kita mengembangkan perpustakaan digital. Mengapa? Karena dengan terwujudnya perpustakaan digital, segala sesuatunya akan lebih efektif dan efisien,” tandas Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo kala membuka Rakornas Perpusnas 2013 di Hotel Gumaya Tower, Semarang, (6-8/3).
Perpustakaan digital atau lebih beken disebut digital library adalah suatu perpustakaan yang dapat menyimpan data, baik buku (tulisan), gambar, suara dalam bentuk file elektronik dan mendistribusikannya dengan menggunakan protokol elektronik melalui jaringan komputer.
Kepala Perpustakaan Nasional Sri Sularsih mengamini kondisi tersebut. Sampai tahun 2012, pengembangan perpustakaan digital sudah masuk dalam 4 (empat) prioritas pembangunan nasional di bidang perpustakaan melalui Revitalisasi Perpustakaan. “Pengembangan digital library telah menjelajah di 33 perpustakaan provinsi dan 15 perpustakaan umum kabupaten/kota yang telah dibantu dengan hardware, software dan pelatihan perpustakaan digital sebagai mitra jaringan,” ujar Sri Sularsih di depan peserta Rakornas.
Prioritas lainnya yaitu penguatan perpustakaan umum kabupaten/kota sebanyak 450 kabupaten dengan bantuan koleksi siap layan, peralatan komputer dan sofware aplikasi otomasi perpustakaan, lalu bantuan perpustakaan keliling yang telah menggelontorkan 448 unit mobil perpustakaan keliling (MPK) untuk tingkat provinsi, kabupaten/kota, dan pengembangan perpustakaan desa/kelurahan sebanyak 21.118 perpustakaan desa/kelurahan berupa support koleksi siap layan, rak buku, dan bimbingan teknis pengelolaan perpustakaan. “Bantuan pengembangan perpustakaan di daerah tersebut merupakan stimulasi, sehingga diperlukan adanya sinergitas dari pemprov, pemkab/pemkot.”
Dengan terpenuhinya tuntutan masyarakat memperoleh layanan informasi yang mudah, cepat, efisien, dan efektif oleh semua jenis perpustakaan, maka upaya perpustakaan untuk melaksanakan misinya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui generasi berbudaya baca akan terwujud.
Namun demikian, bukan berarti perpustakaan yang sudah ada ditinggalkan. Gubernur Bibit Waluyo mengingatkan agar pengelola perpustakaan untuk bekerja secara profesional sambil terus melakukan inovasi dan pengembangan agar masyarakat tetap gemar berkunjung ke perpustakaan. Ide-ide kreatif dan inovatif tetap diperlukan agar pemenuhan sajian informasi dan ilmu pengetahuan terhadap masyarakat bisa tercapai. “Buku-buku yang disediakan di perpustakaan keliling haruslah buku-buku yang tepat guna, sehingga bisa segera diterapkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, seperti buku tentang sistem bercocok tanam yang dapat meningkatkan produktivitas dan lain-lain,” tandas Gubernur.
Penyelenggaraan Rakornas dimaksudkan sebagai upaya pengembangan perpustakaan di Indonesia, sehingga dapat dihasilkan solusi bersama dalam penyusunan kebijakan perencanaan program perpustakaan di masa mendatang. Pemerintah di semua tingkatan bersama Perguruan Tinggi dan swasta lewat program CSR-nya harus menjalin sinergitas dalam berperan meningkatkan kualitas SDM, karena generasi berbudaya baca akan membentuk generasi cerdas dan kreatif yang diperlukan bagi pembangunan berkelanjutan guna terwujudnya masyarakat yang kian sejahtera.
Rakornas diikuti oleh Kepala Badan Arsip dan Perpustakaan (BPAD) seluruh Indonesia, perwakilan perpustakaan umum kabupaten/kota, dan perpustakaan umum kabupaten/kota se-Jawa Tengah. Hs

 

 

Sumber:http://www.pnri.go.id/BeritaAdd.aspx?id=79

© 2019 Perpustakaan BSN. All Rights Reserved.
Powered by SLiMS.