Tidak jarang ketika seseorang memasuki ruang perpustakaan untuk mencari buku atau majalah yang akan dibaca, ia merasa kurang nyaman untuk berlama-lama di ruangan tersebut. Selain penataan ruangan yang terlihat asal saja, buku-buku terlihat kumal, serta banyak debu-debu yang menempel di situ.
Dalam hal ini, pengelola perpustakaan nampaknya kurang memperhatikan keadaan perpustakaan tersebut. Padahal, ruang yang sejuk dan bebas dari debu, penataan koleksi yang rapi, serta koleksi yang terawat dengan baik, sudah barang tentu akan mempengaruhi image yang positif terhadap kualitas layanan. Dengan demikian, akan timbul daya tarik yang kuat bagi para pembaca yang akhirnya pemustaka akan berkunjung ke perpustakaan dan memanfaatkan fasilitas layanan yang ada.
Untuk membuat sebuah perpustakaan banyak dikunjungi oleh masyarakat luas, maka pengelola perpustakaan harus melakukan pemeliharaan barang-barang perpustakaan, yaitu dengan melakukan langkah-langkah berikut ini:
1. Membersihkan buku dan rak tempat penyimpanan buku secara berkala merupakan langkah untuk mencegah kerusakan buku, terutama kerusakan yang disebabkan debu. Untuk membersihkan buku yang mudah lepas, dapat digunakan sikat. Namun jika tidak ada sikat dapat juga digunakan kuas. Vacuum cleaner juga bisa dimanfaatkan dengan sedikit peringatan/kewaspadaan karena daya hisapnya yang kuat, alat ini harus digunakan secara hati-hati. Pergunakan Vacuum cleaner untuk mengisap debu yang mengotori tempat penyimpan buku dan bagian luar buku yang kondisinya masih baik/kuat, jangan gunakan vacuum cleaner pada buku yang sudah rapuh karena bisa mengakibatkan semakin rusaknya buku tersebut. Karet busa atau spon dapat juga dipakai untuk membersihkan buku dari debu. Sebaiknya karet busa ini dipergunakan membersihkan dari arah tengah terlebih dahulu baru ke arah pinggir. Noda-noda yang sukar dihilangkan dengan kuas atau sikat bisa dihilangkan dengan menggunakan karet penghapus.
2. Meletakkan buku pada lemari kaca merupakan salah satu cara untuk menghindari serangan debu. Namun demikian, buku-buku yang ditempatkan pada lemari kaca itu tetap harus dibersihkan secara berkala.
3. Memasang AC pada ruangan perpustakaan juga merupakan salah satu cara untuk merawat buku. Dengan memasang AC, berarti ruangan harus dalam keadaan tertutup yang berarti mengurangi masuknya debu. AC juga bisa membantu menurunkan kelembaban udara dan mencegah perkembangan tumbuhnya jamur pada buku. Selain itu AC, juga bisa mengatur suhu dan kelembaban udara ruangan sesuai dengan standar penyimpanan buku, yaitu antara 20 s.d. 24 derajat celcius dan kelembaban antara 45 s.d. 60 RH. Sebaiknya, AC ini dihidupkan 24 jam karena bila tidak kondisi buku justru akan lebih menjadi buruk.
4. Agar ruangan penyimpanan buku atau ruangan baca buku dapat terbebas dari serangan serangga, sebaiknya dinding, langit-langit, rak buku, dan tempat penyimpanan secara berkala di semprot dengan bahan insektisida. Serangga tidak menyukai benda yang berbau kamfer, napthalene ball, dan bahan yang sejenis.
5. Sinar matahari harus dicegah masuk langsung melalui jendela, karena sinar matahari langsung bisa merusak buku. Untuk itu, setiap jendela harus dilengkapi dengan kaca filter atau kaca difuser guna melemahkan sinar matahari yang masuk. Mikrofilm dan mikrofis juga sudah banyak dilakukan walau tentu saja relatif mahal. Pada umumnya, bahan perpustakaan yang dimikrofilmkan ini adalah surat kabar, arsip, dan buku-buku langka seperti yang, ada di LIPI Jakarta.
6. Fumigasi juga banyak dilakukan pustakawan yang bertujuan untuk membunuh serangga terutama telur dan larvanya, serta bisa mematikan jamur. Fumigasi ini dilakukan dengan menggunakan bahan kimia, seperti karbon tetra klorida, methyl biomida, thymol kristal, karbon disulfit, dan Formida demida. Fumigasi ini bisa dilakukan dengan tiga cara yaitu:
(a) Dilakukan diruangan penyimpan buku;
(b) Membawa buku ke ruang fumigasi sedangkan ruang penyimpanan disemprot dengan bahan kimia pembunuh serangga dan keinudian dibersihkan;
(c) Dilakukan dalam lemari, terutama kalau jumlah buku sedikit.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa masalah perawatan bahan perpustakaan sama pentingnya dengan tugas-tugas kepustakawanan lain yang juga harus dilaksanakan oleh para pustakawan. Masalah perawatan koleksi tidak boleh lagi dilihat dengan sebelah mata, dan sudah saatnya menjadi perhatian serius para pustakawan.
© 2019 Perpustakaan BSN. All Rights Reserved.
Powered by SLiMS.