Banjarbaru, Kalsel—Berbagai pengetahuan yang diperoleh dengan membaca memungkinkan seorang menjadi lebih cerdas dan mengantarkan kehidupannya lebih sejahtera. Tapi, upaya untuk mengajak masyarakat untuk membaca dan membudayakan kegemaran membaca bukan suatu hal yang mudah. Oleh karena itu, diperlukan strategi jitu dengan mengadakan berbagai kegiatan untuk mengajak dan menyadarkan masyarakat untuk membaca.
Seperti yang dilakukan Pemerintah Daerah (pemda) Banjarbaru, Kalimantan Selatan, dengan menggelar Banjarbaru Book Fair (BBF) 2013. Kegiatan yang berlangsung 9 hari (30 Maret-7 April) disesaki oleh ribuan pengunjung yang memadati Lapangan Murjani, Banjarbaru.
BBF 2013 selain disemarakkan penerbit kenamaan dari grup IKAPI, juga dimeriahkan oleh kegiatan edukasi seperti lomba bercerita (story telling), mengarang, melukis payung, menyanyi, school performance, serta temu pengarang best seller antara lain Tjahja Gunawan Diredja (Chairul Tanjung : Si Anak Singkong), Ahmad Fuadi (Negeri 5 Menara), Donny Dhirgantoro (5 cm), dan penulis sekaligus pemerhati anak Neno Warisman.
Kehadiran para penulis terkenal membuat even BBF menjadi lebih bergengsi. Para penulis best seller tak segan berbagi tips dan pengalaman kepada masyarakat. Antusias masyarakat pun terlihat. “Ini memang harapan kami menghadirkan tokoh-tokoh penulis sehingga bisa mendorong masyararakat, terutama anak-anak untuk gemar membaca,” ucap Kepala Pustarda Banjarbaru Nurliani.
Kepala Pusat Jasa dan Informasi Perpusnas Woro Titi Haryati yang mewakili Kepala Perpusnas dalam sambutan peresmiannya mengatakan kegiatan pesta buku serta berbagai kegiatan pemberdayaan perpustakaan dan pembudayaan kegemaran membaca ini akan mendorong keberhasilan Pemprov Kalsel, khususnya Kota Banjarbaru dalam meningkatkan minat dan kegemaran baca masyarakat ke perpustakaan.
“Adanya book fair ini dapat menjadi arena wisata baca, ajang pertemuan ilmiah menjadi tempat sumber informasi yang berguna dalam menulis, penelitian, bahkan menjadi tempat diskusi yang menyenangkan,” ujar Woro.
Pentingnya budaya baca masyarakat amatlah krusial, sehingga Allah SWT dalam perintah-Nya kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu “iqro” (bacalah). Artinya sudah jelas, bahwa kebiasaan membaca sangat penting dalam kehidupan, karena dengan membaca akan menambah pengetahuan, memperluas wawasan serta meningkatkan kemampuan atau kualitas hidup lebih baik dan sejahtera.
Membaca membuat manusia lebih mudah memahami makna-makna kehidupan. Membaca menjadi ujung tombak keberhasilan kita dalam mengejar cita-cita. Membaca menjadi semangat hidup lebih terpacu. “Mari kita jadikan membaca pilihan terbaik. Nomor satu dari seluruh aktivitas kehidupan. Membaca menjadi hidup lebih bermakna,” tambah Woro.
Keberadaan perpustakaan di seluruh daerah saat ini sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Kemajuan demi kemajuan yang dicapai, baik secara kualitatif maupun kuantitatif membaca manfaat bagi kecerdasan masyarakat. Ini menjadi sinyal pembuktian bahwa lembaga perpustakaan keberadaannya amat strategis dan memberi inspiratif bagi kemajuan inteklektual.
BBF 2013 merupakan perhelatan pertama dan terbesar di Indonesia Timur. Kesuksesan dari pagelaran yang disupport dari Pemkot Banjarbaru, Dinas Pendidikan Banjarbaru, Banjarmasin Post Group, Ikapi, terlihat dari besarnya omset yang diraih selama penyelenggaraan yang menembus angka Rp 1,5 miliar dari transaksi buku. Ini membuktikan antusias pembelian buku yang berimbas pada peningkatan minat baca warga Kalsel.
© 2019 Perpustakaan BSN. All Rights Reserved.
Powered by SLiMS.