Jika di Indonesia, gerakan anak-anak pramuka dan OSIS di sekolah-sekolah lebih banyak membuat kegiatan yang monoton sehingga banyak siswa yang jenuh. Berbeda sekali dengan salah satu kegiatan pramuka yang dilakukan oleh para siswa di kota Hudson, Wisconsin, Amerika Serikat.
Para siswa yang merupakan anggota pramuka perempuan (Girl Scout) ini membangun perpustakaan mini di sekolah mereka untuk melayani masyarakat. Sekolah meminjamkan buku-buku dan menjamin selalu ada buku yang tersedia di perpustakaan gratis ini untuk dipinjam masyarakat.
Proyek dari perpustakaan ini lebih dikenal dengan nama proyek “Little Free Library”. Secara cepat dan pesat, Proyek “Little Free Library” ini semakin menjamur di berbagai sudut Amerika, misalnya seperti di toko kue, sekolah, dan lainya.
Dengan adanya program little free library ini, pemilik toko merasa pengunjung toko kuenya menjadi semakin banyak. Buku-buku yang disediakan ini tidak dipungut biaya dan gratis.
Ide little free library ini muncul sekitar 3 tahun lalu yang dicetuskan oleh seorang guru yang sangat suka membaca. tadinya ini hanya dibuat sebagai penghormatan pada ibunya dan ditaruh di pekarangan depan rumah dan tidak terpikirkan untuk membuat dalam jumlah banyak.
Namun dengan berjalannya waktu ternyata tetangganya banyak yang suka, kemudian dikembangkan lebih banyak lagi hingga menjangkau ke berbagai daerah di Amerika.
Saat ini sudah lebih dari 2600 perpustakaan kecil ini tersebar di wilayah Amerika bahkan hingga ke negara lain. Seperti dilansir dari VOAIndonesia.com (12/6), Kunci sukses dari program ini sendiri adalah karena antusias para generasi muda yang semakin banyak suka membaca dan sadar pentingnya buku dalam menopang sumber daya manusia generasi muda di Amerika.
Sumber:http://beritaperpustakaan.wordpress.com/2013/06/12/mengintip-kesuksesan-program-perpustakaan-mini-gratis-di-amerika/
© 2019 Perpustakaan BSN. All Rights Reserved.
Powered by SLiMS.