Salemba, Jakarta—Kepala Perpustakaan Nasional Sri Sularsih dan Sekretaris Dewan Kelautan Indonesia (DEKIN) Dedi H. Sutisna bersepakat menjalin kerjasama pengembangan perpustakaan di lingkungan Kementerian/Lembaga anggota Dewan Kelautan Indonesia. Penandatanganan kesepakatan disaksikan langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo yang juga sekaligus Ketua Harian DEKIN, di Auditorium Perpusnas Salemba, Selasa, (2/7).Kerjasama yang dilakukan ke dua instansi tersebut menyasar pada bidang pemberdayaan berbagai jenis perpustakaan sebagai bagian pengembangan perpustakaan dan pembudayaan kegemaran membaca. Sebagai Negara Kepulauan terbesar di dunia, laju pertumbuhan perpustakaan di pulau-pulau Tanah Air masih belum memadai. Akses penduduk yang tinggal di pulau-pulau, terutama pulau terluar untuk memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan masih sangat terbatas. Perpusnas berharap, DEKIN mampu menjadi solusi aktif dalam menyebarluaskan kegemaran membaca, khususnya bagi masyarakat kepulauan dan pesisir.
“Kesepakatan ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaik sebagai bagian dari tujuan pembangunan nasional. Kehadiran perpustakaan mampu membawa masyarakat Indonesia menjadi lebih cerdas, kreatif, mandiri, dan sejahtera,” ucap Kepala Perpusnas Sri Sularsih.
Pada beberapa Negara maju, dukungan pemerintah dan masyarakat terhadap perpustakaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan. Perpusnas pun berharap keberadaan lembaga perpustakaan sanggup memberikan inspiratif bagi kemajuan intelektualitas masyarakat.
Kewenangan antara Perpusnas dan DEKIN dalam kesepakatan tersebut akan menunjang bidang pengembangan perpustakaan di Indonesia menjadi lebih cepat, berdaya guna dan sesuai dengan arah kebijakan nasional yang sudah digariskan Presiden berdasakan pilar-pilar Negara.
Selain itu juga, dengan adanya sosialisasi, promosi, dan edukasi antara Perpusnas dan DEKIN dapat tumbuh dan berkembang perpustakaan-perpustakaan yang ada di Tanah Air, khususnya di daerah-daerah yang sulit terjangkau dengan transportasi, seperti wilayah perbatasan, pesisir pantai, kepulauan terpencil serta desa-desa di seluruh Indonesia.
“Dewan Kelautan Indonesia dan Perpusnas memiliki tujuan yang sama, yaitu mencerdaskan masyarakat bangsa,” kata Menteri Sharif Cicip Sutardjo. Lebih lanjut, Sharif menjelaskan, laut adalah aset utama bangsa. Dua pertiga wilayah Indonesia merupakan perairan. Potensi bangsa yang bisa diperoleh dari laut mencapai satu miliar dolar per tahunnya. Jika ini dikelola dengan baik, dipastikan Indonesia akan menjadi negara yang sejahtera.
Undang-undang Nomor 43 Tentang Perpustakaan menyebutkan bahwa pembudayaan kegemaran membaca masyarakat yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh komponen masyarakat dan pemerintah. Selama ini, mobil perpustakaan keliling (MPK), kapal perpustakaan keliling dan bantuan koleksi ke provinsi, kabupaten/kota, sampai ke desa-desa termasuk daerah pesisir dan kepulauan terlaksana dengan baik berkat kerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sejak tahun 2008-2011, Perpusnas telah menstimulan sejumalh 421 unit MPK ke seluruh provinsi, kabupaten/kota. Sedangkan, kapal perpustakaan keliling yang mengitari wilayah perairan kepulauan hingga tahun 2011 sudah beroperasi sebanyak 7 (tujuh) unit dan telah diserahkan kepada pemda-pemda yang dituju.

Sumber:http://www.pnri.go.id/BeritaAdd.aspx?id=98

Berita Terbaru