Rutinitas dan keseringan membaca ternyata memiliki pengaruh positif dalam membantu menjaga memori otak bekerja hingga usia tua.
Para peneliti di Rush University Medical Centre, Chicago, Amerika Serikat, menemukan kegiatan yang mempromosikan stimulasi mental seperti membaca buku dan mengerjakan teka-teki silang pada usia berapa pun dapat memperlambat penurunan kekuatan otak. Ini menjadi bukti terbaru bahwa orang yang kerap melatih sel abu-abu mereka dapat terlindung dari penurunan mental.
“Studi kami menunjukkan bahwa melatih otak Anda dengan mengambil bagian dalam kegiatan seperti ini di seumur hidup seseorang, dari masa kanak-kanak sampai usia tua, penting untuk kesehatan otak di usia tua,” ungkap Dr Robert Wilson dari Rush University Medical Centre di Chicago, AS.
Penelitian itu melibatkan 294 orang di atas usia 55 yang diberi tes kognitif setiap enam tahun sampai kematian mereka pada usia rata-rata 89. Mereka juga menjawab kuesioner tentang apakah mereka membaca buku, menulis atau berpartisipasi dalam kegiatan lain terkait dengan rangsangan memori masa kanak-kanak, remaja, usia pertengahan dan usia mereka saat itu.
Setelah mereka meninggal, otak mereka diperiksa untuk bukti tanda-tanda fisik dari demensia, seperti lesi. Diungkapkan bahwa orang yang kerap merangsang otak mereka baik pada awal dan akhir hidupnya memiliki tingkat lebih lambat dari penurunan memori dibandingkan dengan mereka yang tidak melakukan kegiatan serupa di seluruh hidup mereka.
Sumber:https://beritaperpustakaan.wordpress.com/2013/07/08/membaca-perlambat-penurunan-kekuatan-otak/
© 2019 Perpustakaan BSN. All Rights Reserved.
Powered by SLiMS.